Sabtu, 18 April 2009

Transportasi di New Zealand, Khususnya Wellington

Di Wellington, kalau mau ke sekolah atau kampus bagusnya naik apa ya? Hehe..., saya sarankan jalan kaki. Lha kok? Pertanyaannya kan naik apa?



Ya itulah masalahnya, naik kaki kan juga gapapa. Iya deh, kita jawab bareng-bareng. Ada beberapa sarana transportasi yang bisa kita gunakan saat mengelilingi Kota Wellington dan sub urbannya. Pilihan ini saya buat dalam beberapa kategori, Anda silakan pilih sendiri yah.
  1. Bis Go Wellington, ini harga ticketnya bervariasi. Kalau jaraknya dekat ya 1 dolar, agak jauh 1,5 dolar, jauh dikit 3 dolar dan ticket murah keliling Wellington yaitu Day Tripper seharga 5 dolar. Keistimewaan Day Tripper ticket adalah karena kita bisa turun dan naik di mana saja. 
  2. Taksi, kalau Anda berkantong tebal sih oke2 saja.
  3. Scooter dan sepeda motor. Anda akan jarang menemukan scooter atau sepeda motor di Wellington. Jalanan di sini kurang mendukung untuk moda transportasi ini, apalagi kalau musim dingin, makasih deh.
  4. Mobil, ini yang paling banyak dipakai orang sini. Harga mobil di sini kebanyakan lebih murah daripada harga sepeda motor.
  5. Mobil sewaan, ini kalau Anda benar-benar berminat untuk jalan-jalan yah. Harga sekitar 48 dolar perhari sewa. Ada juga yang 28 dolar.
Lalu kenapa saya sarankan jalan kaki? Soalnya iklim di sini sangat mendukung untuk jalan kaki. Saat pagi dan sore hari kita akan banyak melihat orang berjalan kaki sangat cepat, orang Kiwis menyebutnya Power Walking (disebut begitu karena jalannya cepat). Saya sendiri 3 bulan di sini sangat jarang naik bis, apalagi Angkot. Hehe..., di sini ga ada Angkot. Saya naik bis kalau mau sholat Jum'at saja di masjid Kilbirnie atau kepepet karena mau telat.

Karori Sanctuary Wellington, Duh Kecewa Deh Pergi Kesana





Hari Jum'at tanggal 10 April 2008, saya bersama istri berkunjung ke Karori Sanctuary. Sekitar 10 menit jalan kaki dari Karori Parks. Menjelang jam 10 pagi saya berangkat bersama istri. Berangkat dari flat menuju Sanctuary menggunakan ticket Day Tripper bis Go Wellington seharga NZ $5/passenger. 

Ticket day tripper ini memungkinkan kita naik bis seharian bolak-balik keliling Wellington dengan hanya sekali saja. Jadi kalau Anda mau jalan-jalan murah keliling Wellington dan pantat sampai tepos seharian karena duduk di bis, pakailah Day Triper. Mau turun dan naik dimanapun oke saja.

Tidak lupa bawa bekal makanan khas Indonesia, yaitu nasi. Hehe... Bagaimana pun juga perut saya masih made in Indonesia. Baru tiga bulan di New Zealand makan roti seporsi orang-orang Kiwis yang badannya segedhe kulkas juga tidak cukup bagi saya. Setelah dua atau tiga jam makan roti, perut saya langsung merengek-rengek. Mana nasinya? Hik...hik.., begitu juga istri saya.

Jarak Karori Park menuju Karori Sanctuary sebenarnya tidak terlalu jauh, sekitar 10 menit jalan kaki. Jangan khawatir, udaranya bersih kok. 

Pemandangan pertama kami di sambut sebuah banner biru gedhe bertuliskan Sanctuary, kami sempatkan ambil foto di sana beberapa kali. Lalu masuk ke bagian ticket masuk, harganya NZ $14/visitors, kalau malam NZ $60. Kalau dirupiahin sekitar Rp. 94.000 dan Rp. 360.000. Mahal banget untuk ukuran orang Indonesia, tapi bagi Kiwis (sebutan untuk orang New Zealand) itu murah.

Karori Sanctuary sebenarnya adalah taman nasional yang dikelola oleh pemerintah Selandia Baru untuk melindungi burung-burung langka species asli Selandia Baru, utamanya burung Kiwi dan beberapa burung lainnya. Di taman ini juga tersedia pemandangan danau, dam (reservoir air minum untuk kota Wellington), dan jalur trek bagi yang suka hiking.

Hanya beberapa burung yang kami jumpai di sini, kecuali burung Kiwi. Soalnya burung Kiwi keluarnya kalau malam saja, saya gak kuat beli ticketnya. Hehe... 


Bagus ga sih Karori Sanctuary? Eem..., kalau Anda tinggalnya dari kecil sampai gedhe di kota saya merekomendasikan kepada Anda untuk mengunjunginya. Tapi kalau Anda asli ndeso, yang besar di kampung dengan hutan yang masih terawat saya sarankan jangan datang ke sini. Hehe..., kenapa? Soalnya kalau saya bandingkan dengan hutan di desa saya di Sumberejo, jelas masih bagusan Sumberejo.


Minggu, 05 April 2009

Peta Kota Bandung, Download?

Download Peta Kota Bandung di sini.

Bandung merupakan ibukota Jawa Barat. Kotanya cukup sejuk dan letaknya yang tidak jauh dari Jakarta membuat kota ini menjadi tujuan wisata. Saya sendiri mengenal Bandung lebih dalam adalah pada saat bekerja sebagai Site Engineer di sebuah perusahaan kontraktor telekomunikasi di tanah air.

Ada beberapa tempat favorit yang suka saya kunjungi saat waktu senggang seperti Ciwalk, Alun-alun, Cihampelas dan Cibaduyut. 

Saya sendiri sebenarnya tidak merasa nyaman tinggal di Bandung karena kemacetannya sudah seperti Jakarta, apalagi pada saat jam-jam berangkat dan pulang kerja. Sungguh sangat menjengkelkan. Males deh pokoknya kalau lihat kemacetan di Cicaheum dan di pintu tol. Sebel banget rasanya. Tapi jika Anda ingin berkunjung dan belum pernah ke sana, peta yang saya lampirkan mdah-mudahan dapat membantu.

Sabtu, 04 April 2009

Halal Butcher, Wellington Selandia Baru

Halal dan haram, ini adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa kita pisahkan jika kita hidup di negara yang notabene penduduknya bukan pemeluk agama Islam. Begitu pun yang saya rasakan di Selandia Baru. Dalam hal ini termasuk masalah daging, halal atau haram?

Halal, adalah wajib hukumnya bagi seorang muslim, termasuk dalam hal makan. 

Di kota Wellington, sebenarnya ada beberapa butcher (tukang potong hewan) yang bersertifikasi halal. Hanya saja yang saya tahu baru di sub urban Kilbirnie dan Newtown. Kalau yang Kilbirnie ini jelas, karena banyak warga keturunan Arab di daerah ini. Halal Bucther di Newtown adalah yang paling sering saya kunjungi, soalnya dekat sama flat saya, sekitar 10 menit jalan kaki.

Terletak di Riddiford Street, tidak jauh dari Wellington Hospital. Jalan kaki dari rumah sakit ini sekitar 2 menitan paling juga sampai. Harganya rata-rata juga lumayan lebih murah jika kita bandingkan beli di New World, salah satu toserba yang ada di Selandia Baru.

Pak n Save Tempat Belanja di Wellington New Zealand

Pak n Save Kilbirnie, ini tempat belanja yang masuk dalam kategori murah di Wellington, Selandia Baru. Terletak sekitar 20 menit naik bis dari kota Wellington, di daerah Sub urban Kilbirnie dan tidak jauh dari bandara.

Saya biasanya belanja ke sana sebelum atau sesudah habis shalat Jum'at di Masjid Kilbirnie. Beberapa memang lebih mahal, tapi yang jelas kebanyakan lebih murah.

Beberapa barang belanjaan yang murah adalah sayuran, bumbu-bumbu semacam bawang merah dan bawang putih, buah-buahan, dan juz buah. Harga detergen, alat-alat mandi (sabun, pasta gigi, sampho) biasanya juga lebih murah jika dibeli di sini.

Saya tidak menyarankan Anda belanja ke sini setiap hari jika tempat tinggal Anda berada dalam kota Wellington. Soalnya saya sendiri juga cuma pada hari Jum'at, soalnya sekalian sholat Jum'at. 

Kamis, 02 April 2009

Bapak Ibu tercinta, I love them

Sumberejo, Japah, dan Blora. Aku merindukan mereka, merindukan Ayah dan Ibuku serta adik kecilku Wandono.

Kakak perempuanku bilang bahwa Bapak minggu ini sedang pergi ke Ambon menemani adiknya, Pamanku, Lik Sadik. Sepertinya untuk urusan bisnis adiknya yang saat ini mulai tumbuh lagi.

Ibuku adalah seorang wanita Jawa yang lembut terhadap anak-anaknya, namun keras dalam menetapkan aturan. Ibu yang bisa mengerjakan pekerjaan multi task, kadang sebagai ayah saat Bapak sedang pergi keluar kota. Bapak lebih bersifat memberikan kebebasan pada anak-anaknya, jika menurutmu apa yang kamu lakukan benar, lakukanlah. Saya masih ingat saat Bapak marah besar dan mencambuk saya dengan cambuk rotan. Saya tak berani pulang, orang sekampung akhirnya mencari saya.

Sudah hampir 6 bulan kami tak bertatap muka dengan mereka. Mudah-mudahan saja Allah memberikan kesehatan pada mereka. Terakhir kami pergi ke sana adalah saat Lebaran 2008. Saya dari Surabaya menuju ke Semarang dan istri dari Jakarta menuju ke Semarang. Kami berdua akhirnya menginap di hotel Surya Semarang sebelum pulang ke Sumberejo Blora.

Desa Sumberejo, Kec. Japah Kab. Blora, Aku merindukanmu

Saya ucapkan terimakasih kepada guru-guru Sekolah Dasar kami, Pak Soekemi (almarhum) yang selalu mencambuk kami dengan sepotong lidi saat tak serius belajar, Pak Paryono (almarhum) yang berjarak 7 kilometeran dan berangkat ke sekolah dengan bersepeda, Pak Kukuh, Pak Joko, Pak Masudji, Pak Mustaqim guru agama kami, Pak Siswanto yang mengajar saya saat kelas tiga dan guru-guru muda lainnya. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada mereka.

Desa Sumberejo kecamatan Japah kabupaten Blora, rumah kami ada di sana. Setelah dua bulan berada di New Zealand saya sangat merindukannya. Sebuah desa kecil yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk perkotaan, hutan jati yang masih menghijau, desa yang tenang. Berjarak 25 kilometer dari kota Blora, rumah saya adalah di sebuah desa yang terpencil.

Rumah berlantai tanah dan berdinding kayu, tapi kami merasa nyaman tinggal di dalamnya. Entah kapan kami bisa memperbaikinya. Hanya kamar mandi dan WC yang menjelang pernikahan saya saya buat dengan gaya yang lebih modern.

Saya bersyukur karena Allah memberikan sarana dan media bagi saya untuk menjadi spirit baru bagi kemajuan desa kami, bagi anak-anak muda yang dulu takut untuk berkuliah karena keterbatasan biaya. Kini, kami generasi muda desa kecil ini tak terlalu takut dengan hal itu. Kini, di desa kami telah muncul bibit-bibit baru Sarjana yang berawal dari ketidakmampuan dan kenekatan yang tidak malu saat harus menenteng beras untuk dibawa ke kampus saat pulang ke Sumberejo. Saya berharap mereka bisa memberikan konstribusi yang terbaik, minimal bagi diri sendiri dan orang tuanya.
 

Adsense Camp

Link network:

Your Ad Here

BlogCatalog

My Blog List

Sponsored by

Links