Hari Jum'at tanggal 10 April 2008, saya bersama istri berkunjung ke Karori Sanctuary. Sekitar 10 menit jalan kaki dari Karori Parks. Menjelang jam 10 pagi saya berangkat bersama istri. Berangkat dari flat menuju Sanctuary menggunakan ticket Day Tripper bis Go Wellington seharga NZ $5/passenger.
Ticket day tripper ini memungkinkan kita naik bis seharian bolak-balik keliling Wellington dengan hanya sekali saja. Jadi kalau Anda mau jalan-jalan murah keliling Wellington dan pantat sampai tepos seharian karena duduk di bis, pakailah Day Triper. Mau turun dan naik dimanapun oke saja.
Tidak lupa bawa bekal makanan khas Indonesia, yaitu nasi. Hehe... Bagaimana pun juga perut saya masih made in Indonesia. Baru tiga bulan di New Zealand makan roti seporsi orang-orang Kiwis yang badannya segedhe kulkas juga tidak cukup bagi saya. Setelah dua atau tiga jam makan roti, perut saya langsung merengek-rengek. Mana nasinya? Hik...hik.., begitu juga istri saya.
Jarak Karori Park menuju Karori Sanctuary sebenarnya tidak terlalu jauh, sekitar 10 menit jalan kaki. Jangan khawatir, udaranya bersih kok.
Pemandangan pertama kami di sambut sebuah banner biru gedhe bertuliskan Sanctuary, kami sempatkan ambil foto di sana beberapa kali. Lalu masuk ke bagian ticket masuk, harganya NZ $14/visitors, kalau malam NZ $60. Kalau dirupiahin sekitar Rp. 94.000 dan Rp. 360.000. Mahal banget untuk ukuran orang Indonesia, tapi bagi Kiwis (sebutan untuk orang New Zealand) itu murah.
Karori Sanctuary sebenarnya adalah taman nasional yang dikelola oleh pemerintah Selandia Baru untuk melindungi burung-burung langka species asli Selandia Baru, utamanya burung Kiwi dan beberapa burung lainnya. Di taman ini juga tersedia pemandangan danau, dam (reservoir air minum untuk kota Wellington), dan jalur trek bagi yang suka hiking.
Hanya beberapa burung yang kami jumpai di sini, kecuali burung Kiwi. Soalnya burung Kiwi keluarnya kalau malam saja, saya gak kuat beli ticketnya. Hehe...
Bagus ga sih Karori Sanctuary? Eem..., kalau Anda tinggalnya dari kecil sampai gedhe di kota saya merekomendasikan kepada Anda untuk mengunjunginya. Tapi kalau Anda asli ndeso, yang besar di kampung dengan hutan yang masih terawat saya sarankan jangan datang ke sini. Hehe..., kenapa? Soalnya kalau saya bandingkan dengan hutan di desa saya di Sumberejo, jelas masih bagusan Sumberejo.
0 komentar:
Posting Komentar